Puasa Muharram Memiliki 5 Keutamaan
Muharram merupakan bulan yang ditetapkan oleh umat muslim sebagai Tahun Baru Islam atau Tahun Baru Hijriah. Bulan pertama pada kalender Hijriah ini menjadi salah satu bulan mulia selain bulan Dzulqaidah, Dzulhijjah, dan Rajab.
Pada bulan tersebut umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal saleh, seperti menyantuni anak yatim, menggunakan celak, dan puasa Muharram (Asyura).
Umat Islam sangat dianjurkan untuk menjalani puasa sunnah di bulan Muharram tersebut, tepatnya di tanggal 9, dan 10 Muharram. Tetapi dalam riwayat Imam Ahmad, ditambah satu lagi setelah 10 Muharram, yakni tanggal ke-11. Ketiga hari tersebut pada tahun 1446 H ini akan bertepatan dengan Rabu (10/7/2024) hingga Jumat (12/7/2024).
Dilansir dari NU Online, bahwa berpuasa pada bulan Muharram memiliki lima keutamaan.
Pertama, menjadi puasa yang paling utama setelah bulan Ramadhan. Hal ini disampaikan secara langsung oleh Rasulullah saw dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw bersabda: ‘Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam” (HR Muslim).
Kedua, puasa ini dilakukan pada salah satu dari empat bulan yang mulia atau al-asyhurul hurum. Hal ini juga pernah diutarakan oleh Rasulullah saw agar berpuasa di bulan-bulan mulia. Muharram adalah bagian dari empat bulan mulia itu, selain Rajab, Dzulqa’dah, dan Dzulhijjah.
“Diriwayatkan dari al-Bahili: ‘Aku mendatangi Rasulullah saw, lalu berkata: ‘Wahai Rasulullah, Aku adalah lelaki yang pernah mendatangimu pada tahun pertama?’ Rasulullah saw bersabda: ‘Dulu aku tidak melihat tubuhmu lemah?’ Al-Bahili menjawab: ‘Wahai Rasulullah, Aku tidak mengonsumsi makanan di siang hari, aku tidak memakannya kecuali di waktu malam.’ Rasulullah saw bersabda: ‘Siapa yang menyuruhmu menyiksa dirimu?’ Aku menjawab: ‘Wahai Rasulullah, sungguh Aku mampu berpuasa (terus-menerus).’ Rasulullah saw bersabda: ‘Puasalah bulan Sabar (Ramadhan) dan tiga hari setelahnya, dan puasalah pada bulan-bulan mulia” (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan selainnya).
Ketiga, puasa di bulan Muharram mengandung pahala puasa 30 hari. Rasulullah saw menegaskan hal tersebut dalam sebuah haditsnya.
“Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw bersabda: ‘Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa” (HR at-Thabarani dalam al-Mu’jamus Shaghîr. Meskipun ini hadits gharîb, tetapi sanadnya tidak bermasalah).
Keempat, puasa hari Asyura pada tanggal 10 Muharram menjadi pelebur dosa setahun yang telah lewat. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits di bawah ini.
“Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra: sungguh Rasulullah saw bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: ‘Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat” (HR Muslim).
Kelima, puasa dua hari yang mengiringi puasa Asyura, yaitu puasa tasu’a pada 9 Muharram dan puasa 11 Muharram menjadi pembeda umat Islam dengan umat Yahudi yang sama-sama berpuasa di hari Asyura. Hal ini ditegaskan Rasulullah saw dalam sebuah haditsnya di bawah ini.
“Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra dengan status marfu' (Rasulullâh bersabda): ‘Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya” (HR Ahmad).
Dalil yang kelima ditambah satu hari setelah 10 Muharram, meski yang lebih masyhur adalah hari ke-9 Muharram yang menjadi pembeda dari Yahudi. Akan tetapi dalil setelah 10 Muharram juga dibenarkan, sebagaimana umat Islam dilarang untuk berpuasa pada hari Jumat, kecuali ditambah sebelumnya, pada hari Kamis, atau ditambah setelahnya, yakni pada hari Sabtu.
Sumber gambar: Islami.co
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Jangan Lukai Siapapun dan Apapun
Oleh: KH Husein Muhammad Usai melaksanakan hak konstitusi, memilih pemimpin, seseorang mengajak ngobrol. Lalu dia bertanya bagaimana seharusnya kita menjalani hidup ini.
Sampainya Doa Anak Kepada Orang Tua
Oleh: KH Ma'ruf Khozin Doa anak mengirim pahala bagi orang tua akan sampai berdasarkan QS An-Najm 39 Ayat berikut menjadi senjata bagi Salafi dan yang sepemahaman deng
Habisilah Usiamu Dengan Bertakwa Kepada Allah Ta'ala
Oleh: Hanif Rayis (Santri Pers Al Hikmah, XI IPA Tahdfidz) Agama Islam merupakan agama dengan penduduk terbesar ke-2 di dunia. Sehingga setengah dari penduduk bumi
Peran Para Santri Untuk Negara Indonesia.
Oleh: Anwar Fakhri Dzulfiqar (Pers santri Al-Hikmah Bandar Lampung kelas IX) Santri merupakan pelajar yang menuntut ilmu agama di pondok pesantren. Dahulu santri bukan h
Keutamaan Ibadah Sosial
Oeh: KH Husein Muhammad Ibadah personal atau individual merupakan cara manusia mendekatkan diri (taqarrub) dan menundukan diri kepada Tuhan, membersihkan hati dan membeba
3 Cara Menundukkan Orang Lain
Oleh: KH Husein Muhammad Ada tiga cara mengalahkan/menundukkan orang : 1. Dengan kekuatan fisik/otot atau pengerahan massa. Marah-marah. Bawa dan mengacungkan senjata. I
Islam Merupakan Agama Perdamaian
Oleh: KH Husein Muhammad Islam merupakan agama perdamaian. Dan di bawah ini adalah sebagian cuplikan sederhana dari yang disampaikan. Aku bilang :  
Hari Sumpah Pemuda dan Semangat Nasionalisme
Hari Sumpah Pemuda diperingati setiap tanggal 28 Oktober di Indonesia untuk mengenang momen bersejarah pada tahun 1928, ketika para pemuda dari berbagai daerah, suku, dan latar belakang
Berikut Teks Lagu Ya Lal Wathan beserta artinya
Teks Arab Lagu Ya Lal Wathon يا للوطن، يا للوطن، يا للوطن حب الوطن منالإيمان ولاتكن من الحرمان انهضوا أهل ال
Berikut Teks Mars Hari Santri Nasional
Berikut adalah lirik lengkap Mars Hari Santri: 22 Oktober 45 Resolusi Jihad panggilan jiwa Santri dan ulama tetap setia Berkorban pertahankan Indonesia &n