Hubungan Batik dengan Nahdatul Ulama

Batik memiliki hubungan yang erat dengan Nahdlatul Ulama (NU), terutama dalam konteks kebudayaan dan identitas keagamaan di Indonesia. NU sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia tidak hanya berperan dalam aspek keagamaan, tetapi juga dalam melestarikan budaya lokal, termasuk batik. Berikut beberapa kaitan antara batik dan NU:

1. Identitas Kultural: Banyak anggota dan tokoh NU yang menjadikan batik sebagai bagian dari pakaian sehari-hari, terutama dalam acara-acara resmi keagamaan dan kebudayaan. Batik menjadi simbol kebanggaan akan warisan budaya Nusantara yang harmonis dengan nilai-nilai Islam yang dipegang NU.

2. Batik sebagai Pakaian Santri: Di berbagai pesantren yang berafiliasi dengan NU, batik sering digunakan sebagai seragam santri atau dalam kegiatan resmi. Ini memperkuat hubungan antara batik sebagai simbol kultural dengan nilai-nilai keagamaan yang dijunjung NU.

3. Motif Batik Bernuansa Religius: Beberapa pengrajin batik yang memiliki hubungan dengan kalangan NU sering kali menciptakan motif-motif batik yang mengandung simbol-simbol Islam, seperti kaligrafi Arab atau ornamen bernuansa Islami, yang menggambarkan keindahan ajaran agama dalam balutan seni batik.

4. Pelestarian Budaya Lokal: NU sangat mendukung pelestarian tradisi lokal yang tidak bertentangan dengan syariat Islam. Dalam konteks ini, batik dianggap sebagai warisan budaya yang perlu dijaga dan dilestarikan. Dukungan NU terhadap batik ini memperkuat semangat nasionalisme yang sejalan dengan nilai-nilai Islam Nusantara yang diusung organisasi ini.

Dengan demikian, batik bukan hanya sebagai simbol kebudayaan, tetapi juga memiliki nilai spiritual dan identitas keagamaan yang kuat bagi kalangan NU.

Sumber foto: NUGRES