Bangsa Akan Tetap Maju Selama Masih ada Guru dan Dunia Pendidikan
Oleh: Dr. Abdul Aziz
Setelah Bom Atom bertenaga nuklir seberat 5 ton pada penghujung Perang Dunia Ke-2, yakni pada Agustus Tahun 1945, sengaja dijatuhkan Amerika Serikat dan Sekutunya atas persetujuan Britania Raya yang sesuai dengan Perjanjian Quebec, menghancurkan dua kota besar Jepang yakni Hiroshima dan Nagasaki. dari kejadian tersebut hampir menewaskan kurang lebih 129.000 jiwa. Kaisar Hirohito (Anumerta Kaisar Showa), ketika mendengar peristiwa pemboman itu langsung mengumpulkan para Jenderal yang masih hidup, Pemimpin tertinggi Jepang ini lalu bertanya, berapa guru yang masih hidup.
Para Jenderal merespon pertanyaan Kaisar, Bahwa mereka masih bisa dan mampu menjaga dan menyelamatkan Kaisar walau tanpa kehadiran guru, bukan itu yang saya maksud, imbuh Kaisar Jepang, Kata Kaisar melanjutkan, hari ini Jepang Telah Jatuh, kalah telak dalam perang, Jenderal dan Tentara Jepang boleh kuat, senjata dan strategi perang boleh hebat, namun kita tertinggal dalam Ilmu Pengetahuan dari barat, Jepang kurang belajar, bom atom berenergi nuklir itu adalah produk ilmu pengetahuan, kumpulkan seluruh guru dari seluruh pelosok Jepang, didiklah generasi muda Jepang, kuasai ilmu pengetahuan untuk masa depan Jepang. Ujar Kaisar, mengakhiri arahannya.
Dalam khazanah peradaban pendidikan Islam kita mengenal belajar sepanjang hayat, carilah ilmu pengetahuan dari mulai ayunan Ibu sampai keliang lahat. Artinya, Islam tidak mengenal kata berhenti dalam belajar, sepanjang hayat masih dikandung badan. Islam juga mempersyaratkan belajar harus dalam bimbingan seorang guru (ارشاد استاذ) boleh belajar dengan berbagai sumber yang tersedia, namun tetap harus direview/ditashhih oleh seorang guru, untuk menjamin kebenaran ilmu pengetahuan dengan transmisi yang genuin dengan autentisitas yang tinggi.
Kita mengenal terma taklim, tadris, takdib, tarbiyah dan tazkiyah. Taklim dan tadris bisa dikatakan murodlib/sinonim, seorang guru mendidik muridnya dengan transfer ilmu pengetahuan, yang tidak tahu menjadi tahu, yang bodoh menjadi pandai. Adapun tazkiyah lebih kepada seorang guru menata bathin dan fikiran murid dengan membuang sifat-sifat tercela (takhalli) dan mengisinya dengan sifat sifat terpuji (tahalli) sehingga Nur Ilahi bertajalli (ber-emanasi) kedalam jiwanya. Sedangkan takdib dan tarbiyah menggabungkan makna keduanya, seorang guru dalam mendidik muridnya bukan hanya transfer ilmu pengetahuan, mengembangkan potensinya dengan optimal, mempersiapkan hard skill dan soft skill dalam menatap masa depan, namun juga mendidik fikiran, jiwa, ruh dan bathinnya, agar berakhlak mulia atau berbudi pekerti yang luhur.
Allahu Ta'ala A'lam Bis Shawab
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Jangan Lukai Siapapun dan Apapun
Oleh: KH Husein Muhammad Usai melaksanakan hak konstitusi, memilih pemimpin, seseorang mengajak ngobrol. Lalu dia bertanya bagaimana seharusnya kita menjalani hidup ini.
Sampainya Doa Anak Kepada Orang Tua
Oleh: KH Ma'ruf Khozin Doa anak mengirim pahala bagi orang tua akan sampai berdasarkan QS An-Najm 39 Ayat berikut menjadi senjata bagi Salafi dan yang sepemahaman deng
Habisilah Usiamu Dengan Bertakwa Kepada Allah Ta'ala
Oleh: Hanif Rayis (Santri Pers Al Hikmah, XI IPA Tahdfidz) Agama Islam merupakan agama dengan penduduk terbesar ke-2 di dunia. Sehingga setengah dari penduduk bumi
Peran Para Santri Untuk Negara Indonesia.
Oleh: Anwar Fakhri Dzulfiqar (Pers santri Al-Hikmah Bandar Lampung kelas IX) Santri merupakan pelajar yang menuntut ilmu agama di pondok pesantren. Dahulu santri bukan h
Keutamaan Ibadah Sosial
Oeh: KH Husein Muhammad Ibadah personal atau individual merupakan cara manusia mendekatkan diri (taqarrub) dan menundukan diri kepada Tuhan, membersihkan hati dan membeba
3 Cara Menundukkan Orang Lain
Oleh: KH Husein Muhammad Ada tiga cara mengalahkan/menundukkan orang : 1. Dengan kekuatan fisik/otot atau pengerahan massa. Marah-marah. Bawa dan mengacungkan senjata. I
Islam Merupakan Agama Perdamaian
Oleh: KH Husein Muhammad Islam merupakan agama perdamaian. Dan di bawah ini adalah sebagian cuplikan sederhana dari yang disampaikan. Aku bilang :  
Hari Sumpah Pemuda dan Semangat Nasionalisme
Hari Sumpah Pemuda diperingati setiap tanggal 28 Oktober di Indonesia untuk mengenang momen bersejarah pada tahun 1928, ketika para pemuda dari berbagai daerah, suku, dan latar belakang
Iman yang Paling Menakjubkan
Diriwayatkan oleh At-Tabrani dari Ibnu Abbas bahwa suatu hari selepas shalat Subuh, Rasulullah duduk berbincang dengan para sahabatnya. Lalu beliau bertanya: “Siapakah ya
Delapan Cara Untuk Meningkatkan Kita Membaca
Untuk meningkatkan kemampuan membaca, kamu bisa mencoba beberapa strategi berikut: 1. Tentukan Tujuan Membaca: Mengetahui tujuanmu, apakah untuk memahami informasi detail, meny