Suatu ketika saya ditanya, mengapa masih banyak orang yang dia rajin ibadah tapi kok mudah stres?
Saya menjawab dengan kalimat yang pernah disampaikan maha guru kami, Syekh Yusri Rusydi Sayyid Jabr al-Hasani Hafidzahullah:
من دلك على عمل يتعبك ومن دلك على الله أراحك
"Orang yang selalu mengajarkan dan menuntutmu melakukan ibadah A, B, C, dll akan membuatmu bosan dan capek, sebaliknya, orang yang mengenalkanmu tentang Allah akan menjadikan hidupmu tenang dan nyaman."
Banyak di kalangan ustaz/muballigh sekarang yang memotivasi umat untuk mengamalkan ini dan itu tapi lupa mengedukasi umat tentang rahasia, hikmah, filosofi amalan-amalan tersebut mengapa Allah menganjurkannya? Sehingga umat menganggap ibadah-ibadah yang mereka lakukan adalah sebuah transaksi dengan Allah. Jika ia mengerjakan A, maka ia pasti mendapatkan B dan seterusnya.
Tidak salah memang. Hanya saja sampai kapan umat terus-terusan didekatkan dengan amalan-amalan namun tidak dikenalkan kepada Dzat yang menjadi tujuan kita melakukan amalan-amalan itu. Jika seseorang melakukan ibadah dengan kehendak dan cara yang diinginkan Allah, maka tidak akan ada orang rajin ibadah stres.
Syekh Yusri juga pernah dawuh kira-kira seperti ini (semoga tidak mengurangi substansi pesan beliau):
اعبد الله على مراده لا على مرادك أنت
اعبد الله بقوته لا بقوتك أنت
Sembahlah Allah dengan kehendak-Nya (dengan cara yang Dia inginkan), bukan dengan caramu, semaumu. Beribadahlah dengan kekuatan Allah bukan dengan kekuatanmu (sehingga kamu sombong dengan amalan-amalanmu itu).
Wallahu A'lam.
(Achmad Ainul Yaqin)