Oleh : Ahmad Syahrin Thoriq
Ada sebagian pihak yang metode beragamanya seperti kebalik-balik ; Di mana taat dan tunduk kepada para penguasa mengalahkan rasa hormatnya kepada ahli ilmu dan para ulama.
Padahal kewajiban taat dan hormat kepada ulama tidak ada perselisihan pendapat di dalamnya. Karena dalil tentang masalah ini pasti dan telah disepakati.
Sedangkan mengenai makna ayat kewajiban taat kepada ulil Amri, ulama berbeda pendapat tentang siapa ulil amri yang dimaksud.
Pendapat pertama mengatakan mereka adalah ulama juga, pendapat kedua mengatakan penguasa yang menerapkan hukum syariat, bukan yang alergi apa lagi yang sampai memusuhi.
Mereka ini, kepada penguasa yang belum tentu paham agama dan mau menerapkan hukum syariat, begitu patuh mutlak, sampai yang kontra sedikit saja tak segan langsung dicap sebagai Khawarij.
Tapi sebaliknya kepada para ulama, sikapnya mudah merendahkan, melecehkan dan seperti kehilangan rasa hormat alias tidak beradab.
Maka jelas yang seperti ini sama sekali bukanlah bagian dari ajaran Ahlussunnah, tapi paham neo Murji'ah.
Karena Ahlussunnah wal Jama'ah itu adalah pihak yang paling loyal kepada kebenaran dan keadilan, dan paling kontra terhadap segala bentuk kebatilan, kedzaliman dan juga kesewang-wenangan.
Wallahu a'lam.